Perjalanan sunyi para Jannatul Maiyah ialah mereka
yang terus tidak pernah puas menemukan kebenaran yang sejati, ia harus jatuh
bangun menjadi dirinya bersama titah kesunnahanNya. Maka yang sering mereka
sebut adalah "ihdinasyirootol mustaqiim".
Jangankan merasa
hebat, untuk menang saja mereka tidak mau. Maka mereka diantara pejalan sunyi
menuju #18TahunKC ini justru saling berebut rendah diri satu sama lain, bukan
berlomba agar hebat atau bahkan merasa hebat. Dasarnya ialah karena kebenaran
tidak mungkin berdiri sendiri tanpa keindahan dan kebaikan. Sedangkan mereka
merasa selalu belum baik, atau merasa belum sempurna kebaikannya.
Maka di #KCJuni yang
bertepatan dengan #18TahunKC diingatkan Mbah Nun bahwa; Benar, baik, indah
adalah sebuah komposisi yang tidak bisa berdiri sendiri. Karena manusia
berproses secara dinamis.
Proses menjadi
"terbaik" yang dilakukan secara praktis oriented pasti hulu hilirnya
adalah berindikasi matrialisme kapital, bahkan niat dan prosesnya dapat
membunuh dirinya sendiri ditengah jalan. Melalui keinginan dan egosentrisnya
sendiri ia dijebak.
Kalau saja kebaikan
manusia itu bergeser menjadi fatwah, kebenaran bertaburan manjadi kekuatan, dan
keindahan menggores-gores jadi ketulusan, maka sudah pasti taburan cahaya
sejati. Artinya, hujan hidayah sedang berlangsung.
